Pengumuman Statistik
Pengumuman Statistik
Hasil Wawancara Akhir Dengan Wali Kota Padang Seleksi Calon Anggota Dewan Pengawas Perusahaan...
Hasil Wawancara Akhir Dengan Wali Kota Padang...
Wawancara Akhir dengan Walikota Padang Seleksi Calon Anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum...
Wawancara Akhir dengan Walikota Padang Seleksi...
Hasil Seleksi Administrasi Calon Anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota...
Hasil Seleksi Administrasi Calon Anggota Dewan...
Perpanjangan Seleksi Terbuka Calon Dewan Pengawas Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Padang...
Perpanjangan Seleksi Terbuka Calon Dewan Pengawas...
Seleksi Terbuka Calon Dewan Pengawas Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Padang Periode...
Seleksi Terbuka Calon Dewan Pengawas Perusahaan...
PENGUMUMAN YANG DINYATAKAN LULUS ADMINISTRASI BIDANG IKP
PENGUMUMAN YANG DINYATAKAN LULUS ADMINISTRASI...
Syarat Rekruitment Tenaga Ahli Publikasi
Syarat Rekruitment Tenaga Ahli Publikasi
Survei Statistik Perilaku ASN Dalam Penggunaan Internet 2022
Survei Statistik Perilaku ASN Dalam Penggunaan...
Himbauan Sholat Idul Adha
Himbauan Sholat Idul Adha
Pemko Padang Gelar Pentas Seni di Batang Arau
Pemko Padang Gelar Pentas Seni di Batang Arau
Kepala Disdag: Harga Migor Rp11.500,-
Kepala Disdag: Harga Migor Rp11.500,-
Survei Statistik Perilaku OPD Dalam Penggunaan Internet 2021
Survei Statistik Perilaku OPD Dalam Penggunaan...
Buku Profil Kota Padang - Statistik Kunci dan Progres Digitalisasi Kota Padang Tahun 2021
Buku Profil Kota Padang - Statistik Kunci dan...
Home / Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Padang
Feb 2, 2022 / View : 1516
Diskominfo
Oleh :
Rudy Rinaldy (Kepala Diskominfo Kota Padang)
Yosi Suryani (Dosen Politeknik Negeri Padang)
Salah satu ukuran yang digunakan untuk melihat dan menilai kualitas hidup manusia adalah melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI). Tidak jarang IPM digunakan sebagai refleksi tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah karena IPM merupakan indeks yang menyangkut dimensi dasar kehidupan, yaitu ; dimensi kesehatan (umur harapan hidup), dimensi pendidikan dan dimensi ekonomi.
Pembangunan ketiga dimensi utama pembentuk struktur IPM tersebut secara tidak langsung merangsang membaiknya banyak sektor yang terkait dengannya. Dimensi ini sesungguhnya merefleksikan tingkat kesejahteraan suatu daerah. Ketika taraf kesehatan masyarakat membaik (misalnya), menandakan bahwa perilaku hidup dan kebiasaan sehat sudah membudaya. Upaya pencegahan dari pada mengobati yang relatif mudah dilakukan, membuka peluang belanja rumah tangga dibidang kesehatan menjadi lebih kecil sehingga terbuka pula peluang untuk saving dan atau investasi usaha.
Demikian juga dengan dimensi pendidikan yang ditinjau melalui Angka Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam membentuk kapabilitas manusia yang lebih luas, yang sesungguhnya merupakan inti dari makna pembangunan yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Kemudian dimensi ekonomi direfleksikan dari seberapa besar pengeluaran per-kapita pertahun. Pertumbuhan ekonomi sering dikaitkan dengan upaya pembangunan manusia, dimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi sesungguhnya untuk meningkatkan pembangunan manusia itu sendiri. Ekonomi yang buruk akan memicu meningkatnya angka kemiskinan, dan kemiskinan akan berdampak kepada pelaksanaan pembangunan karena kemiskinan terjadi sebagai akibat ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga berpotensi besar mengabaikan kesehatan dan pendidikannya.
Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang, IPM Kota Padang tahun 2021 adalah 82,90 (kategori sangat tinggi, IPM ≥ 80) yang merupakan IPM tertinggi di Sumatera Barat, dan jauh diatas rata-rata IPM Sumatera Barat tahun 2021 pada angka 72,65 (kategori tinggi, 70 ≤ IPM < 80). Selama 10 tahun terakhir angka IPM Kota Padang terus mengalami perbaikan positif ; tahun 2012 (79,00), tahun 2013 (79,23), tahun 2014 (79,83), tahun 2015 (80,36), tahun 2016 (81,06), tahun 2017 (81,58), tahun 2018 (82,25), tahun 2019 (82,68), tahun 2020 (82,82), dan tahun 2021 (82,90).
Pada dimensi kesehatan yang direfleksikan oleh angka umur harapan hidup saat lahir, Kota Padang berada pada angka 73,69 tahun di tahun 2021. Angka ini berada diatas angka rata-rata umur harapan hidup saat lahir Provinsi Sumatera Barat 69,59 tahun. Umur Harapan Hidup penduduk Kota Padang terus meningkat selama 5 tahun terakhir ; tahun 2016 (73,19 tahun), tahun 2017 (73,20 tahun), tahun 2018 (73,65 tahun), tahun 2019 (73,57 tahun), dan tahun 2020 (73,65 tahun).
Kemudian pada dimensi pendidikan direfleksikan oleh capaian Angka Harapan Lama Sekolah dan Angka Rata-rata Lama Sekolah. Angka Harapan Lama Sekolah di Kota Padang adalah 16,53 tahun, diatas rata-rata Angka Harapan Lama Sekolah Provinsi Sumatera Barat pada angka 14,09 tahun. Angka Harapan Lama Sekolah di Kota Padang terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun ; tahun 2016 (15,87 tahun), tahun 2017 (16,15 tahun), tahun 2018 (16,50 tahun), tahun 2019 (16,51 tahun) dan tahun 2020 (16,52 tahun).
Lalu jika kita lihat angka Rata-rata Lama Sekolah di Kota Padang tahun 2021 adalah 11,59 tahun, lebih tinggi dari pada Angka Rata-rata Lama Sekolah Provinsi Sumatera Barat 9,07 tahun. Angka Rata-rata Lama Sekolah di Kota Padang juga mengalami kenaikan dari tahun ke tahun ; tahun 2016 (11,24 tahun), tahun 2017 (11,32 tahun), tahun 2018 (11,33 tahun), tahun 2019 (11,34 tahun) dan tahun 2020 (11,58 tahun).
Lalu untuk dimensi ekonomi yang diukur dari pengeluaran per-kapita tahun 2021, pengeluaran per-kapita pertahun di Kota Padang sebesar Rp. 14.540.000,0 yang juga lebih besar dari rata-rata pengeluaran per-kapita Provinsi Sumatera Barat tahun 2021 sebesar Rp. 10.790.000.0.
Dari berbagai penilitian tentang IPM yang pernah dilakukan diperoleh fakta bahwa government expenditure berpengaruh langsung terhadap nilai IPM. Kenaikan belanja Pemerintah di bidang kesehatan dan pendidikan akan berkorelasi positif terhadap membaiknya nilai IPM.
Demikian juga dengan pertumbuhan ekonomi yang sebenarnya merupakan peningkatan pendapatan domestik bruto tanpa memandang tingkat pertumbuhan penduduk dan perubahan struktur ekonomi. Pertumbuhan ekonomi juga berpengaruh positif terhadap IPM tetapi tidak signifikan karena sangat kecil peran sumberdaya manusia dalam memprovokasi aktifitas perekonomian. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak bisa secara langsung mempengaruhi skor IPM walaupun diantara keduanya berkorelasi positif.
Memperoleh skor IPM yang baik merupakan salah satu perwujudan membangun peradaban kearah yang lebih baik. Belanja Pemerintah dengan memberikan porsi yang pantas untuk sektor pendidikan dan kesehatan merupakan pijakan dan langkah yang tepat. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa untuk mencetak sumberdaya manusia yang pintar harus didahului menjadikan sumberdaya manusia tersebut sehat dan kuat. Sehingga suatu saat nanti kita akan memiliki generasi yang premium.
-----*****-----
1
0
0
0