Padang – Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan Sumatera Barat (BPBPK Sumbar) menyatakan dukungannya kepada Pemerintah Kota Padang dalam mewujudkan target nasional pengelolaan sampah, yaitu 50 persen sampah terolah pada 2025 dan 100 persen pada 2029. Komitmen itu ditunjukkan melalui penyelenggaraan Mamilah Fest 2025 di Taman Museum Adityawarman, Sabtu (16/8/2025).
Kepala BPBPK Sumbar, Maria Doeni Isa, menyebutkan tantangan pengelolaan sampah di Padang masih cukup besar. Dari rata-rata 643 ton sampah yang dihasilkan setiap hari, sebanyak 467 ton masuk ke TPA. Namun, masih ada sekitar 40 ton per hari yang belum terkelola dengan baik dan mencemari lingkungan.
“Kondisi ini harus menjadi perhatian bersama, karena jika tidak ditangani akan berdampak pada kesehatan dan bencana banjir,” ujar Maria.
Festival bertema “Padang Goes to Zero Waste” ini dikemas dalam konsep edutainment yang memadukan edukasi dan hiburan. Sejumlah agenda digelar, di antaranya pameran pengelolaan sampah berbasis masyarakat, talkshow, penukaran sampah dengan sembako, hingga penandatanganan komitmen bersama pemangku kepentingan.
Menurut Maria, pola pengelolaan sampah konvensional seperti kumpul-angkut-buang sudah tidak relevan lagi. Diperlukan inovasi serta keterlibatan masyarakat untuk mencapai target nol sampah.
“Pengelolaan sampah tidak bisa hanya mengandalkan pola lama. Harus ada inovasi dan partisipasi masyarakat, karena tanggung jawab lingkungan ini kita pikul bersama,” tegasnya.
Melalui Mamilah Fest, BPBPK Sumbar berharap Kota Padang dapat menjadi contoh dalam pelaksanaan RPJMN 2025–2029 di bidang reformasi pengelolaan sampah. Dengan kolaborasi dan kesadaran kolektif, Padang ditargetkan mampu mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.(Darwina / Charlie)
Lainnya