Padang – Wali Kota Padang, Fadly Amran, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi dalam mencegah kekerasan terhadap anak.
Ia menyebut bahwa pencegahan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah dan Forkopimda, melainkan perlu melibatkan peran aktif warga, guru, dan organisasi perempuan.
Hal tersebut disampaikan saat rapat Musrenbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 di Ruang Bagindo Aziz Chan, Balai Kota Padang, Selasa (6/5/2025).
"Beberapa lalu kita berdiskusi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), mendorong pemanfaatan warga dan guru untuk berkontribusi dalam Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM)," sebutnya.
Fadly Amran menjelaskan, masyarakat, terutama guru dan organisasi perempuan, bisa menjadi garda terdepan dalam mengidentifikasi dan mensurvei indikasi permasalahan seperti kekerasan, eksploitasi, hingga pelecehan anak.
"Pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak. Kita tidak mungkin bekerja sendiri, sinergi dan kolaborasi sangat dibutuhkan agar kasus kekerasan dan pelecehan tidak terjadi di Kota Padang,” tegasnya," jelasnya.
Pemerintah Kota Padang, sebut Fadly, juga mendorong seluruh organisasi wanita, seperti Bundo Kanduang dan Srikandi, untuk aktif bekerja sama dalam mengidentifikasi dan mencegah potensi kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan.
"Dengan pendekatan kolaboratif ini, Pemko Padang berharap dapat menciptakan sistem perlindungan anak yang lebih kuat," tukasnya. (Mizwa/Taufik)
Lainnya
Hi! How can I help you?