Padang — Di antara gemuruh rebana dan syair pujian yang menggema di halaman Masjid Tajul Arifin, Kapalo Koto, satu grup tampil mencuri perhatian.
Mereka adalah Tim Kasidah Gemaku dari Kelurahan Parak Laweh, Kecamatan Lubuk Begalung yang datang bukan sekadar untuk lomba, tapi membawa semangat dakwah lewat seni.
Dengan formasi lengkap 13 orang, Tim Gemaku tampil percaya diri pada Semarak 1 Muharram 1447 Hijriah, sebuah kegiatan dua hari yang digagas Ikatan Remaja Masjid Tajul Arifin (Irmata).
Mereka membawakan kasidah bertema hijrah dan cinta Rasul, dengan iringan rebana serta harmoni vokal yang mereka latih bersama secara mandiri.
"Kami datang sebagai tamu, tapi disambut seperti saudara. Ini bukan hanya tentang lomba, tapi soal ukhuwah," ungkap Maya, ketua tim sekaligus penabuh rebana utama.
Suasana malam itu begitu hangat. Anak-anak muda dari berbagai penjuru Kota Padang berkumpul, saling menyemangati, dan menunjukkan bahwa syiar Islam bisa dibawakan dengan cara yang indah, penuh kreativitas.
Menurut Maya, bergabung dalam kegiatan ini menjadi pengalaman yang memperkuat semangat mereka untuk terus berkarya di lingkungan masjid.
"Kami senang bisa tampil di masjid, bukan di panggung biasa. Ini bentuk cinta kami pada Islam, dengan cara yang kami pahami dan sukai," katanya.
Anggota lain, Dinda selaku vokalis utama Tim Kasidah Gemaku menambahkan bahwa mereka rutin berlatih di sela-sela kesibukan sekolah. Namun, rasa lelah itu terbayar saat melihat antusiasme penonton.
"Tampil di depan remaja masjid lain itu memacu semangat. Rasanya seperti kita sama-sama sedang bawa pesan baik untuk sesama," ujarnya. (Hariz/Taufik)
Lainnya